Kisah Laksmana Hang Nadim Berperang Melawan Portugis
Baiklah karena banyaknya
permintaan untuk memposting cerita perang sejarah para pahlawan Melayu
menghadapi penjajah maka kali ini saya akan memposting kisah tentang Laksmana
Hang Nadim yang telah terbukti gagah berani menghadapi penjajah.
Nah sebelum jauh membacanya ada
baiknya saya mengingatkan bahwa Hang Nadim dalam cerita kali ini bukanlah Hang
Nadim yang sama seperti tragedi “Singapura Dilanggar Todak”. Hang Nadim kali
ini ialah Hang Nadim yang hidup diera Kerajaan Melaka diserang oleh Portugis. Dan
juga perlu diingat Hang Nadim era abad 16M ini tidak termasuk ke dalam lima
Hang yang tersohor kesaktiannya, yaitu Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Kesturi,
Hang Lekiu dan Hang Lekir.
Cerita bermula ketika Armada
Portugis berhasil merebut Kota Melaka pada bulan Agustus 1511. Sultan Mahmud
terpaksa berundur ke Johor dan kemudian ke Bentan (Bintan) untuk membina
pertahanan demi merebut kembali kota Melaka. Pertempuran Portugis dan Melayu
belum berakhir sebatas perebutan Melaka. Portugis benar-benar berupaya
menghancurkan semua lini kehidupan masyarakat Melayu. Mereka superior karena
dapat menaklukkan Kota Melaka, Portugis menjadi sombong.
Selepas wafatnya Panglima Khoja
Hasan, pemimpin armada perang Melayu berpindah ketangan Hang Nadim, beliau
dipercaya untuk menjadi ujung tombak Askar Melayu menghadapi agresifitas
Portugis.
Secara militer saat itu armada
Portugis memang setingkat lebih baik dari Armada Melayu. Portugis dilengkapi
dengan baju besi dan strategi perang yang lebih baik dari Askar Melayu. Namun,
walaupun tanpa baju perang dan pengalaman perang yang tidak sebesar pengalaman
perang bangsa Portugis, para Askar Melayu dibawah komando Hang Nadim masih
mampu mempertahankan kedaulatan mereka.
Berkali-kali kapal Portugis yang lalu
(lewat) diperairan Johor, Singapura dan Bentan digempur Laksmana Hang Nadim. Hal
ini membuat Portugis mengalami banyak kerugian. Geram akan hal ini Portugis
berupaya untuk fokus menghancurkan armada Melayu dimanapun mereka bertemu.
Pada tahun 1525 Laksmana Hang
Nadim menyerbu Kota Melaka, pada saat itu Portugis terpaksa bertahan di dalam
benteng dan mengirim bahan makanan dari koloninya di India yaitu Goa.
Secara umum Hang Nadim memang
gagal merebut kembali Kota Melaka, namun disisi lain Hang Nadim berhasil
mempertahankan kekuasaan Melayu diluar Kota Melaka. Portugis tidak bisa
berlama-lama di Johor ataupun Bintan yang menjadi basis pertahanan Laskar
Melayu. Beberapa kali Portugis terpaksa harus kembali bertahan di Kota Melaka
saja dan mempertahankan Kota itu tanpa dapat merebut kawasan Melayu laiinya. Agaknya
pada awal penyerangan ke Kota Melaka, Portugis mengira dengan berhasil merebut
Kota itu maka Portugis dapat menguasai seluruh tanah Melayu namun mereka salah.
Karena nyatanya mereka harus bersusah payah mem pertahankan Kota Melaka tanpa
dapat menguasai daerah-daaerah Melayu yang lainnya.
Hang Nadim pada masa
perjuangannya dipersulit dengan politik didalam kerajaan yang kacau balau. Beberapa
orang Melayu yang sudah lama memendam dendam dengan kerajaan mengambil
kesempatan situasi perang dengan Portugis untuk mengambil keuntungan sendiri. Hang Nadim harus bertempur dengan dua pihak sekaligus, yaitu pengkhianat dan Portugis. Beberapa kali para pengkhianat membocorkan rencana para Askar Melayu kepada pihak Portugis dengan imbalan yang tidak sesuai dengan pengkhianatan itu.
Kita memang mengakui ketangguhan
laskar Portugis yang mahir menggunakan Tombak panjang yang dikenal sebagai
tentara Pikeman di Eropa sana. Mereka
memang tangguh, namun mereka tak lebih tangguh dari tentara Melayu yang
bertempur tanpa baju besi, tidak seperti pasukan Portugis itu.
Kini makam Hang Nadim terdapat di
Desa Busung, wilayah Utara pulau Bintan. Hang Nadim meninggal dunia karena usia yang sudah lanjut seiring kehendak Illahi. Namanya kini diabadikan sebagai Bandar
Udara Kota Batam. Sebagai generasi muda kita patut mengucapkan terimakasih atas
jasanya mempertahankan ibu pertiwi. Kalau ia tidak bertempur dengan gagah
berani menghadapi Portugis pada waktu itu, mungkin kini kita semua sudah tidak
menggunakan lagi Bahasa Melayu namun berganti menggunakan bahasa Portugis
seperti Brazil, Peru ataupun Timor Leste.
sumber gambar dari : http://arteri.search-art.asia/2009/05/13/still-alive-ismail-embongs-perjuangan-abadi-bangsa-melayu/
0 Response to "Kisah Laksmana Hang Nadim Berperang Melawan Portugis"
Post a Comment