Perang Kemerdekaan di Lingga



Tembak Menembak Di Penuba


Penyerangan pos militer Belanda di Penuba oleh regu TRI pimpinan Sersan Mayor Andris Kilak tanggal 2 Juni 1946 diluar dugaan semua pihak, termasuk organisasi/badan-badan perjuangan pro-republik di Singkep, Senayang dan Penuba. Dari berita-berita kurir yang datang dari Tembilahan pimpinan TKR, KNI dan PRI dan unsur-unsur pro-Republik di Dabo Singkep sudah mengetahui, bahwa sekitar tanggal 20 Juni 1946 sebuah kesatuan tempur TRI sebanyak lebih kurang 50 orang akan mendarat di Singkep untuk kemudian ke tempat-tempat lain. 

Persiapan untuk menyambut pasukan itu secara diam-diam telah dirampungkan. Tapi sebelum pasukan yang ditunggu-tunggu itu muncul, regu Andris Kilak sudah menyerbu Penuba. Andris dan Abdul Rahman ditembak mati, beberapa orang ditawan dan selebihnya melarikan diri.

Peristiwa itu membawa akibat yang amat serius. Apalagi setelah kejadian itu piha militer Belanda mengadakan penggeledahan, penangkapan, dan penahanan terhadap orang-orang yang dicurigai tersangkut dengan gerakan bawah tanah yang pro-Republik. Karena penggerebekan ditu dilakukan secara mendadak, banyak surat-surat penting, dokumen-dokummen dan lencana serta bendera merah putih yang diketemukan menyebabkan banyak orang yang ditangkap kecuali beberapa orang yang sempat melarikan diri.

Dengan demikian, serangan regu TRI Penuba bukan saja tidak membawa hasil kecuali kejutan psikologis, tapi sejak peristiwa itu lumpuhlah aktivitas organisasi/badan-badan perjuangan RI di Dabo Singkep dan sekitarnya.

dabo singkep tempo dulu
Dabo Singkep Tempo Dulu

Seandainya Sersan Mayor Andris Kilak bersabar menunggu kedatangan pasukan TRI mungkin ceritanya akan lain. Namun itulah yang terjadi, mungkin perhitungan Kilak (begitu masyarakat Singkep mengenalnya) jika ia melakukan serangan pembukaan maka pada penyerangan kedua nanti akan menyebabkan Belanda mengalami kesulitan yang lebih hebat. Namun ternyata kenyataan yang terjadi malah sebaliknya, akibat serangan beliau tersebut, Belanda malah lebih waspada terhadap pergerakan pro-Republik di Indonesia, alhasil penyerangan pasukan TRI ke Penuba tidak dapat diteruskan.

Kini jasad beliau bersemayam di Taman Makam Pahlawan Dabo Singkep. Kita hargai perjuangan beliau, semoga beliau beristirahat dengan tenang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perang Kemerdekaan di Lingga"

Post a Comment