Menganalisa Dimana Letak Tempat Kisah Lancang
Kuning Berasal
Didalam blog
ini ada terdapat lirik lagu Lancang Kuning, saya memasukkan Lirik lagu tersebut
karena memang lagu tersebut sudah sangat familiar ditelinga masyarakat
Kepulauan Riau dan juga masyarakat yang berada ditanah serantau Melayu. Diantara
beberapa pengunjung blog ini ada yang masuk dari google dengan menggunakan kata kunci “dimana letak tenggelamnya
kapal Lancang Kuning”. Pengunjung tersebut masuk ke blog ini dengan harapan
menemukan posisi dimana tragedy Kapal Lancang Kuning itu terjadi namun yang ia
temukan hanyalah berupa Lirik Lagu Lancang Kuning. Inilah yang membuat saya
menjadi merasa bersalah dalam hati, kenapa saya tak mencari-cari data tentang
keberadaan kisah kapal nan terkenal di seantero rantau Melayu tersebut?
Saya sendiri
sebelum mulai browsing dan mencari-cari
cerita tentang Lancang Kuning berpegang pada cerita dari orang-orang tua di
Kepulauan Riau yang menyatakan “Kalau kita sedang lemah semangat, diwaktu-waktu
tertentu kita akan melihat kapal Lancang Kuning diantara Pulau Penyengat dan
Tanjungpinang”. Dengan informasi inilah saya meyakini bahwa Tragedi Kapal
Lancang Kuning itu berada di perairan antara Pulau Penyengat dan Tanjungpinang.
Beranjak remaja, saya menyaksikan film Lancang Kuning yang dirilis Malaysia. Saya
agak lupa jalan cerita film tersebut, yang jelas versi yang saya dengar secara
lisan dengan film tersebut sepertinya tidak berbeda jauh. Namun saya tidak
mempermasalahkan letak dimana Lancang Kuning tersebut karena memang belum
memahami sejarah Kerajaan Melayu.
Beberapa hari
yang lalu dengan rasa penasaran saya mulai mencari-cari cerita tentang Lancang
Kuning di google. Betapa terkejutnya
saya ketika melihat ada perbedaan pendapat tentang lokasi kejadian cerita
Lancang Kuning itu. Ada yang mengatakan di Bengkalis ada pula yang menyatakan
di Kampar dan ada juga yang mengatakan di Sumatera Utara. Kenapa saya tidak menjumpai
cerita Lancang Kuning yang menuliskan tempat kejadiannya di Pulau Penyegat,
Bintan, Tanjungpinang ataupun Johor dan juga Daik?
Saya mulai
menganalisanya, “Bengkalis, Kampar dan juga Sumatera Utara (Deli) merupakan
juga masyarakat Melayu yang masih mengamalkan budaya Melayu hingga kehari ini”.
Khusus untuk Bengkalis dan Kampar yang berada di Provinsi Riau (Daratan) memang
sudah mengenal istilah Bumi Lancang Kuning yang digelarkan kepada Provinsi
tersebut. Namun secara data Historis Bengkalis dan Kampar bukanlah pusat
ataupun ibukota Kerajaan Melayu. Bagi saya agak janggal jika cerita Lancang
Kuning tersebut berasal dari daerah Riau (Daratan) karena secara kewilayahan
tidak pernah sekalipun Kemarajaan Melayu beribukota disana. Kalau disana ada
Raja ataupun setingkat Orang Kaya atau Menteri memang bisa dibenarkan, namun
kekuasaan tersebut diibaratkan seperti Provinsi/Negeri dalam satu negara yang
berarti berada dibawah kekuasaan Pusat (Ibukota) yang bergelar Sultan.
Cerita Lancang
Kuning versi rakyat Kampar agak berbeda dengan cerita Lancang Kuning di
Kepulauan Riau, cerita Lancang Kuning versi Kampar mengatakan bahwa “Lancang”
merupakan nama seorang anak yang mendurhaka kepada ibunya. Sedangkan cerita Lancang
Kuning versi Kepulauan Riau mengatakan Lancang Kuning ialah sebuah Kapal Layar
yang berwarna Kuning keemasan melambangkan warna kebesaran Kerajaan Melayu sama
seperti cerita Lancang Kuning versi Bengkalis, namun bagi saya ada satu hal
yang agak janggal, jika kejadian Lancang Kuning berada disebuah negeri yang
bernama “Bukit Batu” yang dikatakan di Bengkalis, maka bagaimana statusnya
Bukit Batu yang kini berada dibawah Gunung Bintan?
Gambar Ilustrasi Kapal Lancang Kuning
Jujur, saya
tidak berani menulis nama-nama yang terlibat dalam Cerita Hikayat Lancang Kuning, takut salah tulis, takut salah cerita. Saya yakin cerita yang begitu
tersohor ini bukan isapan jempol belaka, cerita turun temurun ini sangat besar
kemungkinannya memang benar-benar terjadi. Cerita Lancang Kuning bagi saya
bukan cerita Dongeng. Untuk itu jika mengaitkan nama Bukit Batu, saya lebih
cenderung berpegang kepada data sejarah yang mengatakan pada saat Penerus
Kerajaan Sriwijaya berlayar ke Pulau Bintan terjadi kesepatakan antara orang-orang
Sriwijaya dan Orang Bentan (Bintan) untuk menngembalikan Kejayaan Kerajaan
Melayu seperti sedia kala. Kejadian ini terjadi diantara abad 11 Masehi atau
abad 12 M. Aliansi antara bangsawan Sriwijaya dan Ratu di Pulau Bentan (Bintan)
inilah yang menjadi cikal bakal kebangkitan kembali Kerajaan Melayu.
Beberapa ahli
sejarah percaya akan adanya sebuah Kerajaan di Kaki Gunung Bintan pada abad 11.
Agaknya Kerajaan inilah yang mengisahkan tentang tragedy Kapal Lancang Kuning. Karena
Kerajaan Melayu yang Ibukotanya berpindah-pindah Bintan, Temasek (Singapura),
Melaka, Johor, Hulu Riau (Pulau Bintan/ Sungai Carang) dan Daik Lingga. Maka cerita
hikayat Lancang Kuning itupun dibawa bersama dengan berpindah-pindahnya ibukota
Kerajaan. Pada masa kejayaan Kemaharajaan Melaka pula banyak negeri bekas
kekuasaan Sriwijaya pada masa lampau kembali kedalam pangkuan Kerajaan Melayu
termasuk pula, pesisir Sumatera dan Borneo. Inilah yang membuat cerita tersebut tersebar
kemana-mana hingga pada saat Kemaharajaan itu perlahan pudar dan Kerajaannya
terpecah belah, beberapa daerah pun menyimpan cerita Lancang Kuning tersebut
dengan versi masing-masing.
Bagi saya
sendiri, lebih percaya bahwa cerita Lancang Kuning itu berawal dari Kaki Gunung
Bintan dan bukan dari daerah Lain. Kapal tersebut mungkin saja tenggelam
diperairan diantara Pulau Penyengat dan Pulau Bintan yang hingga kini masih
diselubungi kabut Misteri.
Kapal Lancang Kuning Tidak Tenggelam...ianya Ghaib.., dan akan timbul semula bila Peperangan Haq dan Bathil tercetus.
ReplyDeleteKapal Lancang Kuning Tidak Tenggelam...ianya Ghaib.., dan akan timbul semula bila Peperangan Haq dan Bathil tercetus.
ReplyDeleteHang Setia boleh jelaskan maksud pepeprangan Haq dan Bathil tersebut?
ReplyDeleteMasih misteri... dan belom dapat di jelaskan... dan masih mencari kebenaran tentang letak lancang kuning...
ReplyDeleteMudah2an ke depan nya ada titik terang... saya juga yakin kalau lancang kuning dari kepulauan riau... bukan riau daratan...
Masih misteri... dan belom dapat di jelaskan... dan masih mencari kebenaran tentang letak lancang kuning...
ReplyDeleteMudah2an ke depan nya ada titik terang... saya juga yakin kalau lancang kuning dari kepulauan riau... bukan riau daratan...
yakin tanpa bukti ... gmn tuh bro??? lagian tradisinya aja tak nampak apakah dalam cerita rakyat, disain yang berkembang dalam masyarakat, mantra memanggil makhluk penguasa lancangnya dll.. tolong buktikan salah satu aja... klu hanya menduga-duga saja bisa bias..
DeleteLancang kuning berasal dari kerajaan melayu , kalau masalah tempat bukan harus semua kejadian diibu kota min, diriau pendudukan melayu juga besar, karena pada jaman dahulu kerajaan melayu cukup besar dan penjajahannya juga cukup banyak disebabkan putri putri melayu banyak yang diinginkan dari kerajaan manapun, dan lancang kuning bukan peperangan melainkan penghianaran antar saudara dan pertumpahan darah antar 3 panglima, wajar aja kapal lancang kuning sesekali menunjukan wujudnya diperairan indonesia manapun, sebab itu kapal lancang kuning kapal yang gaib, tapi jaman sekarang itu hanyalah cerita rakyat sedikit yang perduli tentang benar adanya cerita ini
ReplyDeleteada benarnya juga pendapat anda... saya setuju.. lancang kuning bukan dari mana-mana negeri.. karena masa itu Melayu bersatu dan hanya satu.. dimanapun Melayu itu tetaplah Melayu juga...
DeleteLancang kuning berasal dari kerajaan melayu , kalau masalah tempat bukan harus semua kejadian diibu kota min, diriau pendudukan melayu juga besar, karena pada jaman dahulu kerajaan melayu cukup besar dan penjajahannya juga cukup banyak disebabkan putri putri melayu banyak yang diinginkan dari kerajaan manapun, dan lancang kuning bukan peperangan melainkan penghianaran antar saudara dan pertumpahan darah antar 3 panglima, wajar aja kapal lancang kuning sesekali menunjukan wujudnya diperairan indonesia manapun, sebab itu kapal lancang kuning kapal yang gaib, tapi jaman sekarang itu hanyalah cerita rakyat sedikit yang perduli tentang benar adanya cerita ini
ReplyDeleteSaya Melayu pesisir Bengkalis,, ditempat kami tidak boleh atau pantang menyanyikan lagu lancang kuning entah mengapa selesai menyanyikan nya akan terjadi angin ribut yang dahsyat ditengah lautan dan tepian pantai.
ReplyDeleteMenarek info ni, baru ni pulak saye dengar... terimekaseh informasinye sedare
DeleteGk masuk akal klw lancang kuning pda masa antara Sriwijaya dan bintan spt artikel diatas, zaman kerajaan sriwijaya dan kedah tua kapal perang melayu bernama Mendam Berahi, zaman kesultanan Malaka bernama Jong, zaman kesultanan johor, riau, lingga dan siak, sambas kalimantan dinamakan Lancang. Ketiga2nya merupakn kapal melayu yg terkenal cuman beda zaman dan ukuranya semakin lama semakin kecil sampailah sekarang org melayu tak punya kapal apapun. Lancang kuning kapal melayu tidak hanya riau, tp menurut kami org bengkalis lancang yg sering di sebut di bumi lancang kuning riau ini berasal pd zaman kesultanan Siak Sri Indrapura tepatnya di Bukit Batu bengkalis yg pada waktu itu terkenal dg seorang pemimpin Buki Batu yg gagah berani yg sering kita dengar Laksamana Raja Dilaut seperti yg dinyanyikan iyet bustami
ReplyDelete