Perjuangan Memerdekakan Palestina

Perjuangan Memerdekakan Palestina

Pekik memerdekakan Palestina kembali terdengar hampir diseluruh dunia. Kini seolah perjuangan untuk kemerdekaan Palestina bukan hanya oleh negara-negara dengan background Muslim tapi juga sudah menjalar kenegara-negara yang bahkan sangat sedikit penduduk Muslimnya.

Hal ini seperti kita ketahui dipicu oleh aksi sepihak presiden Amerika Serikat terpilih yaitu Donald Trump yang mengklaim bahwa “Ibukota Israel Adalah Jarussalem”. Keputusan konyol Trump ini dianggap sebagai hal paling bobrok berkaitan kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh Amerika Serikat sepanjang sejarah. Amerika Serikat yang sempat dianggap sebagai pembela kaum lemah pada era perang dunia kedua kini telah turun pamor menjadi negara pemancing masalah dunia.

Masalah konflik Israel dan Palestina sangat sensitif. Disinilah permasalahan yang tak kunjung ada habisnya sejak dulu kala. Keinginan setiap pihak berkepentingan untuk menguasai Jarussalem telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu. Jarussalem pun silih berganti dikuasai oleh kekuasaan super power di dunia pada era masing-masing. Dan kini semenjak berdirinya negara Israel kembali pada tahun 1948 sepertinya memang tanah suci bagi tiga Agama tersebut berada dalam genggaman kaum Yahudi dibawah sokongan Amerika Serikat.

Sepertinya eksistensi negara Israel merupakan harga diri bagi Amerika Serikat. Apabila Israel hancur maka hancurlah legitimasi Amerika Serikat. Inilah yang sepertinya menjadi pertimbangan Trump dalam menunjukkan pendiriannya terkait urusan Israel-Palestina ini.

Pekik memerdekakan Palestina juga terdengar di Asia Tenggara terutama sekali di Indonesia dan Malaysia yang notabene nya memang negara yang mayoritas Muslim. Solidaritas sebagai sesama Muslim membuat kedua negara ini jelas berpihak kepada pembebasan tanah Palestina dari cengkeraman Zionis Israel.

Meskipun seluruh dunia kebanyakan mengutuk aksi Trump ini. Masih saja sulit bagi Palestina untuk lepas dari genggaman Israel. Kenapa demikian? Kenapa susah sekali Palestina Merdeka dari Israel?
Kenapa Susah Sekali Memerdekakan Palestina?

Sepertinya untuk menjawab hal ini kita harus membuka pemikiran kita dari kedua sudut pandang. Kita tidak bisa hanya mendukung kemerdekaan Palestina dan kagum akan keberanian Palestina tanpa memandang kemampuan dan semangat Zionis.


perjuangan memerdekakan palestina
Sumber Gambar canadianchristianity.com

      1.       Kenapa Amerika Serikat Mendukung Israel?

Untuk menjawab hal ini saya mengajak anda kembali menelusuri masa-masa pendirian Israel. Negara yang kini mencengkram Palestina itu secara historis memang sudah lama bertempat tinggal di kawasan yang mereka duduki kini. Tetapi, setelah ribuan tahun eksistensi Israel lenyap dari muka bumi ini. Mereka kembali berdiri dari perjuangan yang susah payah dan licik. Kenapa demikian?

Ingat pada masa perang dunia kedua? Ketika Hitler membunuh dan menyiksa jutaan Yahudi di seluruh pelosok Eropa, umat Yahudi berusaha bertahan dan melarikan diri tak tentu hala keseluruh pelosok dunia terutama ke Amerika Serikat untuk mencari perlindungan dari angkara si Hitler ini. Memang masih menjadi perdebatan kenapa Hitler membantai Yahudi. Namun yang jelas setelah ternyata pada akhir perang Jerman berada di pihak yang kalah, orang-orang Yahudi itu sudah tidak memiliki lagi kampung halaman mereka. Rasa takut dan was was kembali diperlakukan serupa seperti Hitler membuat mereka bersatu menyusun kekuatan untuk membentuk suatu negara sendiri yang memberikan keamanan bagi penduduk Yahudi.

Setelah berbagai macam rapat rahasia yang tidak benar-benar kita ketahui lika-likunya, akhirnya Israel mendapat angin segar saat Amerika Serikat dan sekutunya mendukung berdirinya negar Israel ditanah leluhur mereka. Walaupun pada waktu itu (1948) telah bermukim jutaan penduduk Arab yang telah turun temurun pula tinggal disana.

Persis seperti pengusiran dan pembantaian penduduk Indian atau Aborigin yang dilakukan oleh Inggris ditanah koloni mereka. Nasib yang sama pun diterima penduduk Palestina yang telah turun temurun tinggal disana. Sekutu berkilah, bahwa hal itu adalah opsi terakhir karena Turki tidak mau diajak berkompromi.
 
amerika dan israel
Gambar : Haaretz.com
Padahal disisi lain, Sekutu memang sengaja mencari celah karena Turki memang sudah melemah. Secara kekuatan tentulah mereka jauh memang menghadapi negara-negara Arab yang sudah terpecah bahkan Turki sekalipun tidak dapat berbuat banyak karena memang telah mengalami kemunduran.

Maka sejak tahun 1948 setelah melalui perang besar berdirilah negara Israel ditengah-tengah negara Arab. Hal ini disambut dengan haru dan suka cita penduduk Yahudi diseluruh dunia. Perlahan-lahan umat Yahudi kembali ketanah air mereka sembari memuja keagungan Tuhan. Padahal pendirian negara Israel ini kembali, sama sekali jauh dari sisi kemanusiaan. Seolah mereka tidak mempedulikan keberadaan penduduk Palestina sebelumnya yang telah hidup rukun, tak peduli Islam, Kristen dan Yahudi. Sebelum berdirinya Israel ketiga umat beragama ini hidup dalam harmony, namun sayang Yahudi Zionis yang datang sejak tahun 1940an memiliki ambisi lain, ambisi yang tak mengenal toleransi. Maka sejak saat itu Islam dan Kristen yang menentang keberadaaan Zionis ditanah Israel dibantai, bahkan orang-orang Yahudi sendiri yang kontra terhadap Zionisme tak luput dari pembunuhan dan penyiksaan.

Kita kembali ke pertanyaan diatas “Kenapa Amerika Serikat Mendukung Israel”. Sudah terbayang kan dari penjelasan diatas, jelas sekali Amerika Serikat mendukung Israel karena tidak mau jutaan pengungsi Yahudi masuk ke negara mereka. Amerika Serikat takut keberadaan Yahudi di Amerika Serikat akan membuat “kekacauan” karena orang-orang Yahudi terkenal sangat kompak dan pintar tentulah membuat konflik sosial dimasa depan jika seluruh Yahudi berimigrasi ke Amerika Serikat. Untuk itu Amerika Serikat terpaksa mendukung berdirinya Israel ditengah-tengah negara Muslim. Dan disisi lain Amerika Serikat juga menegaskan bahwa merekalah Super Powe dunia, sedangkan Turki sudah tidak lagi dianggap sebagai lawan sebanding mereka.

     2.       Mengapa Negara Arab Tidak Bersatu Menentang Keberadaan Israel

Seandainya negara Arab bersatu menentang Israel tentulah terjadi kekacauan total diseluruh penjuru tanah Arab. Negara-negara pro Israel tentu saja akan mendukung Israel habis-habisan.

Persatuan Arab juga tidak semudah yang kita bayangkan. Mereka terdiri dari berbagai macam suku, mazhab dan pandangan politik yang berbeda beda. Semangat satu Arab sudah hampir dikatakan tidak ada lagi. Penyatuan Arab secara total juga sepertinya sudah tidak masuk akal. Walaupun secara ukhuwah masih relatif ada kemungkinan disana, namun penggerak utama sudah tidak ada lagi. Setidaknya harus ada satu negara Arab yang memiliki kekuatan militer mumpuni untuk menandingi Sekutu. Namun seperti kita tau sendiri sekarang negara Arab juga baru saja mengalami kemajuan. Mereka juga sedang berusaha keras untuk mengusir Israel dengan cara membangun ekonomi terlebih dahulu.

Lihatlah Irak dan Syria yang sudah porak poranda akibat gempuran Sekutu dan ditambah pula perang saudara. Sangat sulit untuk menyatukan Arab kembali. Meskipun kalau berbicara “Kuasa ALLAH” tentulah tak ada yang tak mungkin.

bocah palestina
sumber gambar greenleft.org.au


     3.       Kenapa Indonesia Tidak Mengirim Tentara Ke Palestina Untuk Membantu Israel?

Tentulah tidak semudah yang kita kira. Mata negara-negara Sekutu saat ini sangat mewaspadai keberadaan negara yang vokal mendukung Palestina. Jika Indonesia maju sendiri membantu Palestina secara militer tentulah akan memancing perang besar diseluruh pelosok dunia.

Jika Indonesia maju ke medan Perang tentu negara-negara Arab akan merasa malu dan ikut serta dalam perang habis-habisan itu. Sedangkan Israel juga tentulah akan mati-matian membela negara mereka, karena kalau Israel hancur maka mau kemana mereka pergi? Mereka tetap akan berjuang sampai mati disana. Sedangkan negara pro Israel tentu juga tidak akan tanggung-tanggung menyerang Palestina dan menyerang negara-negara pro Palestina seperti Indonesia.

Istilahnya “menang jadi arang, kalah jadi abu” begitulah ibaratnya, seandainya terjadi perang terang-terangan antara Israel dan sekutunya menghadapi Palestina dan negara Muslim maka boleh dikatakan akan terjadi penyusutan total populasi umat Islam, Kristen dan Yahudi diseluruh dunia. Boleh dikatakan tidak akan ada yang menang. Justru yang menjadi pemenang adalah pihak lain yang hanya menonton perang habis-habisan ini.

Ini yang membuat negara-negara di dunia berhati-hati untuk bersikap secara frontal terkait Israel-Palestina. Begitu juga Indonesia maupun Malaysia yang kita tau sendiri sudah sangat geram ingin menggempur Israel. Namun terpaksa harus dipendam, karena ada banyak pertimbangan untuk memulai perang total seperti yang dikhawatirkan terjadi kini.

     4.       Kenapa Korea Utara Mendukung Palestina?

Ini topik lain, namun keberadaan Korea Utara mendukung Palestina jelas hanya menggenapkan pandangan “kita berteman karena kita punya musuh yang sama”. Padahal Islam dan Komunis jelas berseberangan, namun karena saat ini baik itu Islam maupun Komunis memiliki musuh yang sama maka hal inilah yang membuat Korea Utara juga berdiri bersandingan dengan kita mendukung Palestina.

Sepertinya Korea Utara memang akan mendapatkan keuntungan besar jika terjadi konflik tiga Agama. Opsi Komunis (Atheis) menjadi pemenang perang sepertinya semakin jelas.

Memang suatu yang sangat mengecewakan keputusan Trump yang seperti anak kecil itu. Namun begitulah adanya suatu negara, walaupun terdiri dari ramai orang bijak dan pintar namun seringkali suatu negara memilih pemimpin yang salah untuk memimpinnya, dan begitulah adanya negara yang seringkali bertindak seperti anak kecil yang sok hebat dan menantang lainnya hanya untuk mendapat pengakuan bahwa ia kuat.


Bagi teman-teman yang sangat menyayangi Palestina dan tak henti melakukan berbagai macam aksi untuk mendukung kemerdekaan Palestina, saya mengucapkan “Tabek”. Saya salut dengan perjuangan anda, teruskan. Karena tak akan pernah tertukar, yang benar tetaplah benar yang salah tentu mendapat balasannya. Amin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perjuangan Memerdekakan Palestina"

Post a Comment