Misteri Gunung Daik Adakah Ia Piramida Kuno?
Sebelumnya saya ingin menyampaikan tentang sudut pandang saya. Saya bukanlah
orang yang suka terbuai akan cerita-cerita gaib yang memang tidak dalam
kemampuan saya untuk memahami ilmu tersebut. Saya juga bukan orang yang dengan
mudah menelan mentah-mentah berita dari alam gaib lalu disesuaikan dengan dunia
riil ini. Tapi saya adalah orang yang percaya dari setiap mitos dan informasi
dari alam gaib, terkadang ada kebenaran yang berupa sandi-sandi untuk meneroka
sejarah peradaban manusia dengan lebih bijak.
Dari salah satu sumber blogger
Malaysia saya mendapatkan info bahwa pada masa lalu orang Melayu menyebut
Piramida dengan sebutan Daik. Saya tertarik membaca teori ini. Sebenarnya apa
maksud blogger tersebut. Jika dikaji sesuai kebahasaan memang, orang Melayu
sebelum kedatangan Bangsa Eropa tidak mungkin menggunakan istilah Piramida
untuk menyebut Piramida, kata ini tentulah serapan dari bahasa Inggris yaitu “Pyramid”
untuk mendeskripsikan sebuah objek berbentuk segi empat dengan bagian atas yang
meruncing di titik tengahnya.
Imajinasi saya mulai aktif
kemana-mana. Apakah ini ada kaitannya dengan Gunung Daik, di negeri kesayangan
kita Kepulauan Riau tercinta ini? Seandainya memang benar adanya bahwa orang
Melayu dulu kala menyebut Piramida dengan istilah Daik. Maka ada sesuatu yang
patut kita telusuri kembali. Sejarah Melayu yang penuh teka-teki yang menarik
untuk dikaji. Sejarah gunung Daik yang penuh dengan misteri.
Sewaktu kecil dulu saya dan
teman-teman dikampung selalu diceritakan tentang Gunung Daik yang bercabang itu
adalah patahan dari gigi Naga. Sebagai anak kecil tentunya saya menelan
mentah-mentah dongeng ini tanpa susah-susah memikirkan kalau gigi naga itu
sampai tersangkut di gunung itu, kemana pula sisa tulang belulang naga itu yang
lainnya? Apakah ia menjadi bagian dari pulau Lingga itu sendir atau menjadi
Pulau Singkep.
Gunung Daik, Sumber Gambar : picture.triptrus.com
Ketika dewasa saya ketepikan
kisah dongeng tentang Gunung Daik yang berasal dari gigi naga itu. Saya baru
mulai keasikan pada karya-karya Melayu baik itu berupa lagu, syair ataupun seni
ukir Melayu yang menurut saya sangat indah. Namun sebagai orang Melayu saya
hanya berfikiran bahwa hal itu adalah sesuatu yang wajar, orang Melayu
mencintai budaya-nya sedangkan orang Rusia pastilah juga mencinta budayanya. Tidak
ada yang istimewa sebenarnya, kecuali hanya pengistimewaan sendiri, begitulah
yang saya fikir. Namun ternyata segala sesuatu dari hasil karya orang Melayu
bukan saja menarik untuk dikonsumsi oleh orang Melayu, ternyata orang dari berbagai
macam bangsa juga gemar dengan hasil karya Melayu.
Berawal dari Pantun ini
Pulau Pandan Jauh Ketengah
Gunung Daik Bercabang Tiga
Hancur Pandan Dikandung Tanah
Budi Yang Baik Di Kenang Juga
Sebagai seorang budak Melayu yang
dibesarkan di Kabupaten Lingga saya, semenjak kecil hingga dewasa sudah hampi
ratusan kali saya mendengar Pantun ini diberbagai macam majlis acara maupun
disela-sela senda gurau masyarakat Melayu. Selama masih di Lingga saya tidak
begitu bangga dengan pantun ini, karena menurut saya ini hal yang wajar saja,
alias pantun yang memang menyiratkan letak geografis kampung saya dengan
ditambah isi pantun yang berisi nasehat.
Saya baru mulai tahu ketika
melangkah keluar dari kampung untuk merantau keberbagai negeri. Eh, ternyata
pantun ini dikenal dibanyak kawasan, terutama kawasan Melayu. Hampir semua
orang Melayu pernah mendengar pantun ini, ada apa dengan pantun ini? Ada apa
dengan kampung halaman saya yang secara pembangunan tertinggal jauh itu.
Setelah membaca buku dari
berbagai sumber barulah saya tahu bahwa Daik-Lingga memang memiliki peranan
besar dalam kejayaan Melayu sejak dulu kala. Jauh bertolak belakang dengan
suasana sekarang yang seakan tertinggal jauh dibanding kawasan-kawasan lain
yang dulu menjadi bagian kekuasaannya.
Setelah semakin tenggelam dalam
memory keindahan alam Melayu yang sarat dengan misteri sayapun kini mulai
tertanya-tanya tentang sebuah bacaan yang saya temukan dari sebuah blog yang
sarat informasi tentang dunia Melayu.
Menurut blog tersebut, dahulu
kala orang Melayu menyebut Piramida dengan istilah Daik. Ini membuat saya
berfikir lebih jauh. Saya mulai mencari data tentang beberapa Piramida
diseluruh dunia. Seperti diketahui umum, piramida selain terkenal ada di Mesir
juga ada di Benua Amerika. Walaupun secara bentuknya Piramida dan Piramida
Mesir memilki wujud yang berbeda serta fungsi yang juga berbeda, namun pada
dasarnya baik itu Piramida Mesir dan Piramida di Amerika sama-sama memiliki
kegunaan sebagai bangunan besar yang digunakan untuk tujuan Religius. Kalau di
Mesir sebagai makam para Fir’aun sedang di Amerika sebagai bangunan suci untuk
memuja Dewa.
Di Indonesia ini pula beberapa ahli
mengindikasikan bahwa Gunung Padang merupakan sebuah struktur Piramida yang
terdapat di Bumi Nusantara ini. Kajian masih dilanjutkan oleh para ahli, berbagai
macam spekulasi dan hipotesi dikemukakan terkait penemuan ini. Pintu misteri
sejarah dunia ternyata juga ada di Indonesia, terutamanya dari Tanah Sunda.
Gunung Padang, Sumber Gambar : http://news.liputan6.com/
Saya sangat bangga jika hasil
penelitian nanti ternyata berhasil membuktikan bahwa peradaban Nusantara dulu
memang telah mencapai kejayaan pada masa yang sangat lama, seperti peradaban
Mohenjo Daro Harappa yang ada di India atau sekurang-kurang seperti Mesir kuno.
Namun saya kurang menerima teori dari professor Brazil yang mengatakan bahwa Nusantara
ini adalah Benua Atlantis yang tersohor itu. Kalau memang di Nusantara ini ada
peradaban maju pada ribuan tahun lalu, ya sudah, jangan dikaitkan dengan
Atlantis yang katanya pernah bersinggungan dengan peradaban Romawi kuno pada
masa lampau.
Baiklah, kembali ke Gunung Daik, atau
jika benar apa yang dikatakan blogger Malaysia tersebu, maka Gunung Daik saya
artikan sebagai “Gunung Piramida”. Wow…. Sungguh suatu hal yang sangat menarik
bagi saya dan bagi masyarakat Kepulauan Riau pada umumnya. Adalah suatu
kebanggan tersendiri jika pada suatu hari nanti memang ada suatu penelitian
yang berhasil membuktikan bahwa Gunung Daik memang merupakan sebuah Piramida. Mungkin
hal ini bisa menjawab beberapa fakta dan mitos yang terdapat disana.
Gunung Daik, Sumber Gambar :bakhtiarsyarif.blogspot.com
Konon belum pernah ada orang yang
bisa naik kepuncak Gunung Daik. Kalau sudah sampai ke atas gunung itu memang
banyak yang sudah mendakinya. Namun puncak teratas gunung yang itu memang belum
ada yang bisa mencapainya. Untuk mencapai keatas puncak itu memang agak sulit
karena gunung itu puncak gunung itu curam. Sangat berbahaya untuk naik kepuncak
gunung yang berbatu tersebut. Pernah ada juga yang mengatakan bahwa seorang
Turis dari Belgia pernah naik sampai keatas puncak gunung itu, namun
kebenarannya agak dinafikan beberapa orang Lingga sendiri.
Gunung Daik yang bercabang Dua
itu kononnya dulu bercabang tiga, penyebab kenapa sampai patah satu itu masih
terdapat beragam pendapat pula. Konon salah satu cabang itulah yang menjadi
pulau Pandan. Hm…. Patut kaji lagi.
Akhirnya saya mulai melihat
Gunung Daik dari Satelite menggunakan jasa Google Maps. Akhirnya sayapun mulai
membandingkan Gunung Padang yang terdapat di Jawa Barat dan Gunung Daik yang
ada di Kepulauan Riau ini. Struktur berbatu-batu Gunung Daik ini yang menggelitik
rasa penasaran saya.
Untuk sementara rasa penasaran
saya terhadap Gunung Daik ini terpaksa saya pendam dulu. Untuk membuktikan
bahwa Gunung Daik adalah Piramida saya harus memiliki pemahaman terhadap
beberapa subjek ilmu yang harus diperdalami. Untuk sementara waktu juga saya
harus terlebih dahulu mencari pemahaman kebahasaan Melayu lama untuk
membuktikan bahwa orang Melayu dulu memang mengatakan Piramida itu adalah Daik.
Jika sudah ada pembenaran akan teori ini barulah kajian kita secara geologi
terhadap gunung Daik dapat dengan gagah kita mulai. Akankah misteri itu bisa
terbongkar. Akankah beberapa mata rantai sejarah dunia yang sempat terputus
dapat ditemukan dipuncak Gunung Daik yang sangat menawan itu.
Apakah perihal kegaiban yang
terjadi di sekitar wilayah Gunung Daik itu ternyata sebuah kode-kode rahasia
untuk membongkar keberadaan peradaban tua yang belum kita fahami sepenuhnya. Untuk
sementara ini saya baru sampai pada satu kesimpulan. Kampungku Kepulauan Riau
tercinta ini memang menyimpan menyimpan kisah lama yang tidak terduga-duga. Jauh
lebih lama dari yang kita jangkakan sekarang ini.
Salam Boleh nanya ya...
ReplyDeleteapa nama blogger yang mengatakan Daik sebagai Piramid
dan apa keyakinan anda tentang gunung itu ? apakah masyarakat memiliki konsep bahwa Gunung Daik sebagai kawasan yang suci ?
terima kasih
Sebenarnya apa maksud blogger tersebut. Jika dikaji sesuai kebahasaan memang, orang Melayu sebelum kedatangan Bangsa Eropa.
ReplyDeletehttps://www.horey4d.site/alasan-orang-indonesia-suka-bermain-shio-togel-2019/