Renungan Hari Jum’at Dari Dabo Singkep



Renungan Hari Jum’at Dari Dabo Singkep

Mesjid Azzulfa adalah Masjid Raya yang berada di Dabo Singkep. Mesjid ini menjadi salah satu simbol keagaman masyarakt Singkep. Mesjid yang dibangun pada tahun lima puluhan ini ramai dikunjungi jama’ahnya pada saat Shalat, terutama sekali pada Shalat Jum’at, Tarawih dan Shalat Idul Fitri.

Jum’at tanggal 1 April 2016 aku shalat di Masjid Azzulfa. Suasananya nyaman dan tenang. Shalat dilaksanakan dengan khidmat oleh para jema’ah. Semoga hari ini amal ibadah kita diterima oleh Allah Subhanallah Wataala.
bulan bintang


Ada satu hal yang menarik pada khutbah Jum’at hari ini. Khutbah yang membuatku tertegun. Pada kesempatan hari ini khutbah berisi tentang peringatan kepada umat Muslim untuk menjauhkan diri dari segala larangan Allah dan tetap beribadah dan beriman hanya karena Allah.

Satu kalimat dari pengkutbah yang menampar pipiku berbunyi begini “banyak diantara kita yang mencari rezeki untuk kenikmatan hidup didunia, untuk itu kita seharusnya juga mengingat untuk mati dalam khusnul hatimah”.

Kalimat ini memang terkesan sederhana namun sarat makna. Betapa tidak dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berjuang dan berupaya untuk mendapat banyak uang demi mencapai tujuan hidup yang kita inginkan yang berupa kenikmatan hidup didunia. Padahal walau bagaimanapun kita tetap akan menemui ajal kita. Entah itu hari ini, esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan atau seterusnya. Kita pasti menemui ajal, itu tidak bisa dielakkan lagi. Kita harus selalu mempersiapkan diri akan tibanya waktu itu, sedangkan dalam hidup sehari-hari harus kita akui bahwa orientasi kita dalam bekerja adalah untuk kenikmatan dunia.

Banyak orang yang meninggal dalam keadaan khusnul hatimah namun tak sedikit pula yang meninggal dalam keadaan sedang berbuat zalim. Nauzubillah mindzalik, semoga kita tidak termasuk kedalam golongan yang tidak dikaruniai Allah. Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu berada dijalan yang lurus.

Khutbah-khutbah seperti hari inilah yang sangat bermanfaat bagi tipe manusia sepertiku. Khutbah yang mengingatkan kehidupan yang lebih abadi nanti. Khutbah yang menyadarkan umat Muslim agar tidak melupakan syariat dalam berkehidupan.

Khutbah-khutbah yang bersifat memvonis hal-hal yang berkaitan dengan dunia politik negara sama sekali tidak pada tempatnya. Memang benar Rasulullah SAW melakukan musyawarah di Masjid dan Masjid berfungsi bukan hanya sebagai tempat untuk shalat tapi juga tempat untuk bersilaturahmi dan berdiskusi dengan tujuan supaya tercapai keputusan-keputusan yang bijak untuk dipraktekkan langsung.

Namun ketika Masjid dijadikan tempat untuk membahas hal-hal politik kekinian yang jelas bertujuan untuk keuntungan kelompok-kelompok tertentu saya rasa itu tidak benar. Tak cukupkah masa kampanye dulu? Tak cukupkah jalan atau pasar dijadikan sebagai arena untuk berpolitik? Tolong, jangan bawa embel-embel partai apapun kedalam Mesjid. Karena konsep bernegara kita sekarang tidak sama dengan konsep zaman Rasulullah. Sekarang isu-isu terbaru bisa kita dapatkan dari TV dan internet dan dari media-media lainnya. Sekarang urusan politik sudah dibahas di TV dari awal sampai akhir. Kalau Masjid juga dijadikan basis berpolitik maka kita sudah memanfaatkan Agama kita untuk mencapai tujuan kenikmatan-kenikmatan dunia yang masih buram tujuannya.

Berikanlah khutbah-khutbah yang tidak menjelekkan suatu kaum di Masjid. Berikanlah masyarakat pengetahuan tentang ilmu Agama yang penting. Dunia sudah berubah, kita tidak lagi dijajah, kita sudah merdeka. Kita bisa berbicara politik dimana saja. Untuk itu ketika di Masjid lepaslah kendala dunia untuk sekejap dan ingatlah kehidupan nan abadi nanti. Kehidupan yang menjadi penyesalan panjang bagi manusia yang zalim dan kenikmatan yang sejati bagi hamba Allah yang beriman.

Semoga minggu depan khutbah masih tetap ada khutbah seperti ini. Semoga kita sadar fungsi Masjid yang sebenarnya. Semoga kita meninggal dalam keadaan khusnul hatimah. Amin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Renungan Hari Jum’at Dari Dabo Singkep"

Post a Comment