Batu Akik Dari Kepulauan Riau (Kepri)

Batu Akik Dari Kepulauan Riau (Kepri)

Demam batu sekarang telah melanda seluruh kawasan Indonesia termasuk juga Kepulauan Riau, para peminat batu di Kepulauan Riau semakin meningkat tiap harinya. Ada berbagai macam jenis batu beredar di Kepulauan Riau namun batu lokalpun mendapat perhatian khusus karena memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri.

Hampir diseluruh pelosok Kepulauan Riau terjadi perbincangan mengenai batu, umumnya batu lokal Kepulauan Riau adalah batu Kecubung yang dibandrol seharga 100-500 ribu tergantung mutu batu tersebut. Para pemain batu (sebutan untuk pebisnis batu) mengatakan sebenarnya tidak ada harga pasti untuk sebuah batu yang jelas kalau memang sebuah batu itu memang bermutu tentu penjualnya sayang untuk melepas  batu tersebut kepada pembeli dengan harga yang murah.


Kawasan Penghasil batu di Kepri

Saat ini ada tiga kawasan di Kepulauan Riau yang dikenal menghasilkan batu lokal yang bermutu sebut saja Dabo Singkep dengan Termalin, Natuna dengan Giok, kawasan Barelang dengan Giok. Uniknya walaupun ada banyak batu di Kepulauan Riau yang berasal dari luar daerah batu tempatan memiliki harga yang jauh lebih mahal daripada batu-batu luar daerah yang beredar di Kepulauan Riau.
termalin
termalin batu akik khas dabo

Sedangkan untuk penyebaran batu Kecubung boleh dibilang merata diseluruh kawasan Kepulauan Riau. Kawasan Pulau-pulau yang terbentuk melalui proses alam yang panjang tentunya telah menyebabkan proses kimia yang pada akhirnya membentuk batu-batu mulia yang berada diseluruh kawasan Kepulauan Riau. Batu akik dari Kepulauan Riau umumnya biasa dicari para wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Riau.

Dampak Demam Batu

Bagaimanapun demam batu yang sekarang sedang melanda Indonesia ini tentunya memberikan pengaruh tersendiri bagi masyarakat terutama sekali pengaruh ekonomi. Kini dengan semakin ramainya penggemar batu telah menyebabkan masyarakat memiliki sumber penghasilan yang lain dengan demikian dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga diseluruh Indonesia.

Saat mengkaitkan demam batu ini di kawasan Kepulauan Riau sebenarnya juga tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada kawasan lain di Indonesia, yaitu adanya peningkatan penghasilan rumah tangga. Namun demikian ada satu hal yang tidak boleh dilupakan jika ini menyangkut Kepulauan Riau, kawasan kita ini telah lama terkenal sebagai kawasan ilegal logging semoga saja demam batu ini tidak menyebabkan eksploitasi suatu kawasan tertentu sehingga menyebabkan kerusakan alam. Kita (masyarakat Kepulauan Riau) sudah terbiasa menjual hasil alam yang tidak dapat diperbaharui.

Baiklah bukannya saya ingin mengungkit hal-hal yang tidak baik, tapi ini memang fakta yang mengundang senyum bagi masyarakat Kepulauan Riau jika mengingat hal-hal yang terjadi di Kawasan ini:

-.Kita sudah terbiasa menjual timah (terutama di Singkep)
- Ketika Timah habis kita tebang kayu dihutan lalu kita juga menjualnya
- Saat penjualan kayu mulai diperketat kita pindah pula menjual pasir dan batu kerikil 
- Sekarang ketika demam batu mulai melanda seluruh Indonesia kita mulai mengambil kesempatan ini untuk menjual batu-batu yang ada dikawasan kita.

Kita memang mendapatkan keuntungan berupa uang dari penjualan hasil alam yang kita miliki dibumi bertuah ini, tetapi..... tetapi ada dampak disebalik semua keuntungan ini. Kerusakan alam & kekacauan ekosistem mengancam kita jika kita melakukan eksploitasi dalam sekala yang besar.

Saya rasa tidak perlu ada hukum yang kuat untuk mengatur penjualan hasil alam kita, yang diperlukan hanyalah iman yang kuat. Maksud saya, jika kita menemukan suatu kawasan dengan batu-batu alam yang indah, jangan serta-merta kita jual semuanya atau kita rusak alam kita dengan cara pengambilan batu yang tidak baik. Cobalah untuk menahan diri dari godaan Rupiah ataupun Dollar, jual batu-batu tersebut secara perlahan-lahan dengan demikian kita bisa menjaga harga jual batu tersebut namun jangan menggunakan alat-alat berat apalagi dinamit pada saat mencari batu-batu yang indah tersebut. Semoga saja iman kita masih kuat.. baiklah mungkin kita tak tahan untuk menjual hasil alam negeri kita, inilah anugerah yang Tuhan titipkan untuk kita, tapi jangan & jangan sampai kita jual harga diri bangsa dan budaya kita.


Untukmu Kampungku

Untukmu Kampungku
Kita sudah jual timah kita
Kita sudah jual pokok kayu kita
Kita sudah jual tanah dan batu kita
Tapi ingat batang bambu jangan ditebang
Nanti kalau tanah, batu dan kayu sudah habis
Dapat kita guna batang bambu itu untuk buat jongkong
Berkayuhlah kita seluas bumi Segantang Lada ini
Orang laut akan kembali kelaut

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Batu Akik Dari Kepulauan Riau (Kepri)"

Post a Comment