Pepatah Dari Negeri Bugis Di Kapal Superjet
Berawal dari sebuah perjalanan
singkat dari Dabo Singkep dan Tanjungpinang. Hari itu cerah berawan. Langit Kepulauan
Riau terlihat indah dan sungguh mempesona. Setelah lepas pemandangan indah
Gunung Daik, kini kapal perlahan-lahan berlayar memasuki laut Bintan. Karena sesaknya
penumpang dibawah akhirnya aku mengambil keputusan untuk naik keatas kapal. Duduk
bersama penumpang kapal yang lainnya yang umumnya laki- laki dan smokers. Diantara alunan angin barat
yang menerpa perlahan dengan diiringi sesekali angin selatan yang meniup kudengar
percakapan antara dua orang berusia kira-kira 45 tahun. Mereka berbicara
seputar bisnis yang mereka geluti, agaknya mereka teman lama yang sudah sekian
tahun tidak saling bertemu. Secara tidak langsung mau tidak mau kuterpaksa
mendengar percakapan mereka karena aku sendiri berada tepat disamping mereka. Mereka
berdua berbicara tentang susah senang kehidupan. Hingga sampai disatu titik
dimana mereka membahas tentang hal-hal yang menjadi pemotivasi mereka untuk
mencapai keberhasilan.
Awalnya saya memang terpaksa
menguping, akhirnya ketika sampai pada topik yang menurut saya menarik saya pun
benar-benar menguping. Bukan mengapa. Karena kali ini salah satu dari keduanya
mengatakan “ada sebuah pepatah dari Bugis yang aku dapat untok urusan bekebon”
begitu katanya. Yang didengar sang kawannya dengan serius dan aku juga jadi
penasaran dibuatnya.
“Peliharah aku, apabila aku telah dewasa maka aku yang akan memelihara kamu”
Begitu isi dari pepatah Bugis
tersebut. Selanjutnya kedua sahabat tersebut kembali berbicara seputar
kehidupan masing-masing mereka. Sedangkan aku sendiri tersenyum dan hanyut
kedalam alam imajinasiku.
Pepatah dari bugis tersebut
memang berkaitan dengan hal perkebunan yang berarti selama kita berkebun maka
rawatlah kebun kita sebaik mungkin, dalam artian kita harus benar-benar rajin. Karena
suatu saat nanti ketika tanaman yang kita tanam tadi telah berbuah maka kita
akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Yang lebih menarik dari sekedar
petuah dari negeri bugis itu ialah. Betapa eratnya hubungan antara bugis dan
Melayu pada suatu masa lalu. Terbayang betapa besar peran Bugis bagi kelangsungan
peradaban Melayu.
Memang benarlah sejarah takkan
tertukar. Keakraban Melayu dan Bugis sudah terlanjur mendarah daging di Tanah
Melayu hingga kehari ini. Melayu dan Bugis memanglah hanya sebuah suku diantara
ratusan suku di Nusantara, namun hubungan kedua suku ini paling menarik
diseluruh Nusantara. Ini membawaku ke perjalanan pencarian keindahan hubungan
antara Melayu dan Bugis. Terimakasih Bugis, Takkan Melayu Hilang Di Dunia.
0 Response to "Pepatah Dari Negeri Bugis Di Kapal Superjet"
Post a Comment