Sejarah Di Sebalik Hari Jadi Kota Tanjungpinang
Hari Jadi Kota Tanjungpinang jatuh pada tanggal 6 Januari. Tahun ini
(2016) Kota kecil nan indah itu merayakan hari jadinya yang ke 232 tahun. Moment
hari jadi kota Tanjungpinang ini diangkat dari hari kemenangan Askar Melayu Riau
terhadap Belanda pada Perang yang dikenal sebagai “Perang Riau”. Pada hari itu
pasukan Belanda terpaksa berundur hingga kenegeri Melaka karena mereka
mengalami kerugian 500-800 jiwa tentaranya tewas.
Pasukan Belanda Menyerang Pantai Tanjungpinang, sumber: Wikipedia
Alkisah ketika kapal Belanda mencoba merapat perlahan-lahan di
Sungai Carang. Keadaan terkesan sunyi, tak ada tembakan balasan dari askar
Melayu-Bugis. Belanda mulai yakin bahwa askar Melayu telah berundur ataupun kehabisan
peluru/mesiu. Dengan yakin pasukan Belanda masuk menyusuri pantai. Arus air
membawa tong mesiu tentara Melayu hanyut kearah kapal-kapal Belanda, tentara
Belanda totok tersenyum saling berpandangan. Pasukan Melayu benar-benar mundur
tak dapat membawa barang apapun. Ditengah kesunyian yang mencekam itu tiba-tiba
terdengar bunyi meriam diatas bukit yang mengelilingi pasukan Belanda. Peluru-peluru
itu berhamburan dari mulut meriam dan mengenai tong bubuk mesiu yang berdekatan
dengan kapal induk Belanda. Pasukan Belanda panik ditengah gempuran tembakan
bertubi-tubi itu. Kapal-kapal Belanda berangsur angsur dengan kesulitan
meninggalkan Selat Sungai Carang dan menjauh dari bibir pantai. Dengan korban
jiwa yang cukup banyak itu mereka berundur kembali ke Melaka.
Hari kemenangan yang gemilang itu yang diperingati sebagai hari jadi kota Tanjungpinang. Para pengamat sejarah/militer masih saling adu argument
tentang jalannya pertempuran hari itu. Ada yang bilang pada hari itu askar Riau
hanya secara kebetulan memenangi perang, ada juga yang mengatakan bahwa askar
Melayu telah memperhitungkan segala sesuatunya. Jadi kemenangan perang hari itu
memang kemenangan mutlak yang tak disangka oleh banyak pihak.
Pasukan Belanda yang menyerang
Riau pada masa perang itu merupakan pasukan Belanda terbesar pada abad 18 di
Selat Melaka. Artinya perang ini memang telah membuat pihak Belanda
habis-habisan mengeluarkan sumber dayanya untuk mempertahankan kekuasaannya. Karena
bagaimanapun negeri Melayu di sepanjang selat Melaka merupakan jalur masuk
untuk ke Asia Tenggara dan Timur.
Dengan semangat berapi-api kemenangan perang itu diharapkan Kota
Tanjungpinang akan membangun kotanya menjadi kota yang megah dan indah. Sejarah
besar Kota Tanjungpinang menjadi landasan dalam membangun masa depan ditengah
persaingan global yang semakin terasa.
Selamat Hari Jadi Kota Tanjungpinang. Semoga tetap menjadi Kota
yang berbudaya Melayu dan Maju.
0 Response to "Sejarah Di Sebalik Hari Jadi Kota Tanjungpinang"
Post a Comment